Total Tayangan Halaman

Selasa, 05 Februari 2013

Hotspot Puskom 2



Ada peristiwa menarik dan unik ketika berada di area hotspot puskom UNS. Peristiwa yang mengajarkan kita untuk tidak egois dan mau berbagi kepada sesama. Bagi yang sudah sering hotspotan di puskom pasti tahu bagaimana keadaan di sana. Salah satu keadaan yang memprihatinkan adalah colokan untuk aliran tidak semuanya berfungsi, hanya sebagian kecil saja.
Dari keadaan itu memang sebuah hal negatif yang perlu mendapat sorotan dari para mahasiswa pengguna hotspot di puskom agar pihak kampus lebih memperhatikan keadaan di puskom. Namun, kita jangan begitu saja mengambil sisi negatifnya. Saya melihat sendiri bagaimana dari kekurangan fasilitas tersebut terdapat suatu hal positif.
Antara colokan yang masih berfungsi dengan jumlah mahasiswa pengguna hotspot di puskom sangat tidak sebanding. Mau tidak mau para mahasiswa harus berbagi dengan pengguna lain yang membutuhkan aliran listrik untuk laptopnya. Bahkan tidak sedikit mahasiswa yang rela membawa colokan bercabang atau membawa kabel rol demi mendapat aliran listrik dengan cara berbagi dengan yang lain.
Dari peristiwa itu kita bisa mengambil suatu pelajaran positif. Dimana kita dipaksa untuk berbagi kepada sesama. Berbagi aliran listrik agar semua mendapat bagian, peduli dengan sesama. So, kita adalah manusia, makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian. Itulah pelajaran positif dari kekurang fasilitas di hotspot puskom.

Hotspot Puskom 2



Ada peristiwa menarik dan unik ketika berada di area hotspot puskom UNS. Peristiwa yang mengajarkan kita untuk tidak egois dan mau berbagi kepada sesama. Bagi yang sudah sering hotspotan di puskom pasti tahu bagaimana keadaan di sana. Salah satu keadaan yang memprihatinkan adalah colokan untuk aliran tidak semuanya berfungsi, hanya sebagian kecil saja.
Dari keadaan itu memang sebuah hal negatif yang perlu mendapat sorotan dari para mahasiswa pengguna hotspot di puskom agar pihak kampus lebih memperhatikan keadaan di puskom. Namun, kita jangan begitu saja mengambil sisi negatifnya. Saya melihat sendiri bagaimana dari kekurangan fasilitas tersebut terdapat suatu hal positif.
Antara colokan yang masih berfungsi dengan jumlah mahasiswa pengguna hotspot di puskom sangat tidak sebanding. Mau tidak mau para mahasiswa harus berbagi dengan pengguna lain yang membutuhkan aliran listrik untuk laptopnya. Bahkan tidak sedikit mahasiswa yang rela membawa colokan bercabang atau membawa kabel rol demi mendapat aliran listrik dengan cara berbagi dengan yang lain.
Dari peristiwa itu kita bisa mengambil suatu pelajaran positif. Dimana kita dipaksa untuk berbagi kepada sesama. Berbagi aliran listrik agar semua mendapat bagian, peduli dengan sesama. So, kita adalah manusia, makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian. Itulah pelajaran positif dari kekurang fasilitas di hotspot puskom.

Jumat, 01 Februari 2013

Hotspot Puskom I



Dimana ada gula disitu ada semut. Peribahasa yang sering kita dengar untuk menggambarkan suatu hal yang menarik pasti akan menjadi rebutan banyak orang. Saya tidak akan menggunakan gula dan semut seperti peribahasa di atas untuk menggambarkan keadaan Hotspotan Puskom UNS saat ini.
Di siang yang cukup panas ramai sekali para pemuda dan pemudi, entah mahasiswa UNS atau bukan, yang menikmati Wi Fi di puskom sebagai salah satu sarana untuk kemudahan belajar mengajar yang disediakan oleh pihak universitas untuk para akademisi di kampus hijau ini.
Sudah kita ketahui bersama bahwa yang namanya mahasiswa rantau selalu suka dengan gratisan sebagai cara menghemat biaya selama hidup di tanah rantau. Wi Fi di Puskom gratis tanpa biaya. Untuk log in saja cukup menggunakan NIM dan PIN yang didapatkan dari pihak Bank setelah pembayaran SPP.
Tidak hanya masalah gratisnya saja yang menarik para mahasiswa untuk datang ke Puskom. Salah seorang pria yang baru saja saya kenal karena sudah dua kali ini bertemu di Puskom hotspotan bareng yang berasal dari Kalimantan ini beralasan karena di kos nya sepi, pada mudik semua. Dia sendirian di kos dan lebih memilih pergi ke Puskom.
Pria berbadan tambun ini tidak tanggung-tanggung. Dia datang tidak hanya membawa perlangkapan online, ia juga membawa bekal seperti makanan (nasi dan lauknya), minum. Oh ya, sedoknya tidak lupa ketinggalan. Ia beralasan males kalau harus pulang lagi hanya untuk mengambil makanan, jadi sekalian bawa makanan sebelum hotspotan.
Apakah Cuma dia saja yang heboh dalam hotspotan?? Jawabnya: Tidak, bung. Beberapa orang saya lihat banyak yang membawa bekal. Ada yang membawa roti, gorengan, snack dan ada pula yang hanya membawa air putih. Inilah uniknya hotspotan akhir pekan di musim liburan semester pada saat warung di puskom tidak buka.
Ramainya hotspot puskom siang ini saya gambarkan seperti banyaknya laron yang datang mengerumuni lampu yang bersinar terang pada malam hari.