Bagi para penggemar sepakbola pasti tahu apa itu El
Clasico. Pertandingan sepakbola yang mempertemukan dua club raksasa dari
Spanyol, FC Barcelona vs FC Real Madrid. Pertemuan dua club tersebut bisa
terjadi dalam kompetisi apa pun, tidak hanya dalam La Liga. Bisa di Liga
Champions, Piala Raja dan turnamen lainnya.
Pertemuan antara tim raksasa dari Catalan dan tim
raksasa Ibukota Spanyol ini ditunggu-tunggu karena sudah menjadi sejarah bahwa
kedua tim tersebut adalah musuh bebuyutan dalam memperebutkan gelar La Liga dan
gelar lainnya. Selain itu karena dua club sepakbola tersebut bertabur bintang
kelas dunia dengan gaji selangit.
El Clasico tidak hanya menarik perhatian suporter
Azulgrana atau suporter Los Blancos, atau para penggemar sepakbola di Spanyol
saja, tetapi juga menarik perhatian para penggemar sepakbola di seluruh penjuru
dunia temasuk Indonesia. Penikmat El Clasico juga terdiri dari berbagai
kalangan dan umur.
Hasil dari sebuah percakapan antara saya dengan seorang
teman, saya jadi tahu kalau ada beberapa dosen di jurusan saya sampai
meninggalkan kewajibannya mengajar hanya untuk menonton El Clasico. Seorang
teman bercerita kalau jam pertama kosong, dosen yang seharusnya ngajar tidak
bisa datang karena malamnya begadang menonton El Clasico.
Awalnya saya tidak percaya, mungkin itu hanya sebuah
kebetulan. Kembali dia bercerita kalau kejadian tersebut juga pernah terjadi di
semester sebelumnya. Kalau malamnya ada El Clasico atau Real Madrid main dan
paginya sang dosen tersebut ada jadwal mengajar jam pertama, pasti kuliahnya
kosong.
Siang harinya saya makan siang bersama beberapa teman.
Teman makan siang saya pun semakin meyakinkan ucapan teman saya pagi hari tadi
kalau sang dosen tersebut memang seperti itu. Dan ada sebuah pernyataan teman
makan siang yang membuat saya semakin tercengang. Ternyata tidak hanya satu
dosen yang seperti itu. Teman saya menyebutkan beberapa dosen yang rela
meninggalkan kewajibannya dikarenakan malamnya menonton El Clasico atau
menonton tim kesayangannya berlaga di lapangan hijau.
Astaghfirulloh,
semoga saja kelak disaat saya sudah menjadi seorang dosen tidak akan mendzalimi
mahasiswa saya hanya karena malamnya begadang menonton tim kesayangan
bertanding.