Menurut beberapa ahli :
1. Ki Hajar Dewantara
Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
2. Prof. Drs. Suwaji Bastomi
Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetik yang dinyatakan dalam bentuk agung yang mempunya daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
3. Drs. Sudarmadji
Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.
4. Enslikopedia Indonesia
Seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarkannya.
5. Schopenhauer (Bertolak dari seni musik)
Seni adalah segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Menurutnya tiap orang tentu senang dengan seni musik meskipun seni musik asalah seni yang paling abstrak.
6. Eric Ariyanto
Senia dalah kegiatan rohani atau aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang melihat atau mendengarkannya.
Pengertian Seni Secara Umum dan Sejarahnya
Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilmu di Eropa mengatakan "ART" (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Namun kita tidak usah mempersoalkan makna ini, karena kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain memperkeruh suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah mereka.
Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan seni/karya seni sudah ada + sejak 60.000 tahun yang lampau. Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti ini mengingatkan kita pada lukisan moderen yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebaan mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antara karya seni manusia Purba dengan manusia Moderen adalah terletak pada tujuan penciptaannya. Kalau manusia purba membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya adalah semata-mata hanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusia purba adalah figure yang masih terkungkung oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya. Sedangkan manusia moderen membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya digunakan untuk kepuasan pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungannya "mungkin". Dengan kata lain manusia moderen adalah figure yang ingin menemukan hal-hal yang baru dan mempunyai cakrawala berfikir yang lebih luas. Semua bentuk kesenian pada jaman dahulu selalu ditandai dengan kesadaran magis karena memang demikian awal kebudayaan manusia. Dari kehidupan yang sederhana yang memuja alam sampai pada kesadaran terhadap keberadaan alam
Pada awalnya seni diciptakan untuk kepentingan bersama/milik bersama.karya- karya seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah digua-gua tidak pernah menunjukan identitas pembuatnya. Demikian pula peninggalan-peninggalan dari masa lalu seperti bangunan atau artefak di mesir kuno, Byzantium, Romawi, India, atau bahkan di Indonesia sendiri. Kalupun toh ada penjelasan tertentu pada artefak tersebut hanya penjelasan yang menyatakan benda/bangunan tersebut di buat untuk siapa". Ini pun hanya ada pada setelah jaman, katanya para ahli arkiologi sich saya sendiri tidak tahu pasti. Kita bisa menyimpulkan kesenian pada jaman sebelum moderen kesenian tidak beraspek individulistis.
Sejak kapan fungsi individulistis dari seni mulai tampak ?, katanya para sejarawan lagi, beliau-beliau mengatakan sejak seni memasuki jaman moderen. Kenapa ini bisa terjadi ? (ini kata saya sedikit mengutip kata-kata para ahli yang terdahulu). Karena mengikuti pola berfikir manusia yang maunya mencari kebaruan dan membuat perubahan (entah baik atau buruk).
Begini ceritanya :Dalam sejarah seni terjadi banyak pergeseran. Sejak renaisans atau bahkan sebelumnya , basis-basis ritual dan kultis dari karya seni mulai terancam akibat sekularisasi masyarakat. Situasi keterancaman itu mendorong seni akhirnya mulai mencari otonomi dan mulai bangkit pemujaan sekular atas keindahan itu sendiri. Dengan kata lain fungsi seni menjadi media ekspresi, dan setiap kegiatan bersenian adalah berupa kegiatan ekspresi kreatif, dan setiap karya seni merupakan bentuk yang baru, yang unik dan orisinil. Karena sifatnya yang bebas dan orisinal akhirnya posisi karya seni menjadi individualistis.
Seni pada perkembangannya di jaman moderen mengalami perubahan atau pembagian yakni seni murni atau seni terapan/ seni dan desain yang lebih jauh lagi seni dan desain oleh seorang tokoh pemikir kesenian yang oleh orang tuanya di beri nama Theodor Adorno di beri nama "Seni Tinggi" untuk Seni Murni dan "Seni Rendah" untuk Seni Terapan atau Desain. Karena menurutnya dalam seni tinggi seorang seniman tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal (kebutuhan pasar/bertujuan komersial) dalam menciptakan sebuah karya seni/murni ekspresi, sedangkan seni rupa rendah adalah seni yang dalam penciptaannya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Adorno menganggap seni harus berbeda harus berbeda dengan benda lain (barang); ia harus mempunyai "sesuatu". Sesuatu itu tidak sekedar menjadi sebuah komoditas. Karena sebuah karya atau benda yang sebagai komoditas akan menghancurkan semangat sosial, pola produksi barang yang menjadi komoditas adalah pola yang ditentukan dari atas oleh seorang produsen.
Cabang Seni
1. Seni musik atau seni Suara
Seni musik atau seni suara adalah karya seni yang sampaikan melalui media suara.
2. Seni tari atau seni gerak
Gerakyang dimaksud adalah gerak yang ritmis dan indah. Irama, gerak, pembawaan, serta penghayatan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Seni Atari sendiri merupakan suatu perwujudan segala tekanan emosi yang dituangkan dalam bentuk gerak seluruh anggota tubuh secara teratur dan berirama sesuai dengan musik pengiringnya.
3. Seni drama
Seni drama mempunyai persamaan dengan seni tari, yakni mempunyai unsure gerak. Gerak pada seni drama merupakan gerak makna atau gerak acting. Salah satu jenis drama , yaitu pantomime, merupakan gerak dari ucapan dalam serangkaian seni drama.
4. Seni Rupa
Seni rupa merupakan seni yang ada wujudnya, artinya karya seni tersebut dapat sicerap dengan menggunakan indra penglihatan. Lengkapnya Seni rupa adalah segala manifestasi batin dan pengalaman sestetis dengan media garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap-terang. Contohnya, yaitu lukisan, Puisi, Cerpen, Patung, dll.
Seni di tanah air
Fenomena Djokopekik
Jika membicarakan seni lukis bagian dari seni rupa, terdapat satu fenomena yang menarik. Selanjutnya bila membicarakan seniman satu ini, berate membicarakan sumber yang tidak pernah habis digalai. Djokopekik adalah fenomena itu. Dialah seniman Yogyakarta yang baru saja menggelar pameran Celeng dalam Tiga Wujud sebagai wujud rasa trima kasih atas keselamatan negri ini atas beberapa tahun.
Dikenal sebagai pelukis rakyat, Djokopekik mampu mengghasilkan jarya spektakuler dengan harga yang cukup fantastis pula. Djokopekik tidak mengikuti formula apapun dan rakyat dalam karyanya lebih merupakan sumber atau akar dari mana lukisan – lukisan itu tumbuh, bermain dan menyentuh.
Dia menagkap dari kehidupan sehari – hari tetapi dari sana terkadang terbesit isyarat – isyarat tentang sesuatu yang aleogoris tanpa member arah yang persis dan dengan guratan gairah serta emosi yang terkadang sayu terkadang lucu terkadang marah.
Dalam lukisanya yang terkenal, Keretaku Tak Behenti Lama, kita dapat menemukan karaktristik karaktristik seni rupa Djokopekik itu secarakuat dan mengesankan. Dia dibesarkan dari masa yang berbeda.dia ditumbuhkan dengan pengalaman yang yang lebih panjang, juga terutama yang lebih membekas. Dia telah melalui itu dengan mendapatkan apa yang bias membebaskan, yakni ironi.
Likisan Seri Berburu Celeng yang berjumlah tiga buah menjadi monumental baginya. Celeng yang besar itu tergantung dipikulan, kalah dan mati dan orang ramai berbaris, berkerumun, mengaraknya, dengan kegembiraan yang polos.
Celeng bagi orang di daerah Jawa adalah lama yang buruk sekaligus menakutkan, dikanfas itu begitu begitu dominan, tetapi kita tidak melihatnya lagi dengan rasa benci, melainkan dengan rasa lega yang luas karena sang celeng sudah tamat, kanvas ini dengan langsung berbicara sebagai sebuah sindiran tentang kesewenang – wenangan.
Dengan ironi Djokopekik yang tersirat dalam gaya main-mainya, kita bias menjadi lebih arif karena berpikir dan mengambil jarak. Kita lihat bahwa celeng dapat dikepung dan kemudian dimatikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar