Dimana ada gula disitu ada semut. Peribahasa yang sering
kita dengar untuk menggambarkan suatu hal yang menarik pasti akan menjadi
rebutan banyak orang. Saya tidak akan menggunakan gula dan semut seperti
peribahasa di atas untuk menggambarkan keadaan Hotspotan Puskom UNS saat ini.
Di siang yang cukup panas ramai sekali para pemuda dan
pemudi, entah mahasiswa UNS atau bukan, yang menikmati Wi Fi di puskom sebagai
salah satu sarana untuk kemudahan belajar mengajar yang disediakan oleh pihak
universitas untuk para akademisi di kampus hijau ini.
Sudah kita ketahui bersama bahwa yang namanya mahasiswa
rantau selalu suka dengan gratisan sebagai cara menghemat biaya selama hidup di
tanah rantau. Wi Fi di Puskom gratis tanpa biaya. Untuk log in saja cukup
menggunakan NIM dan PIN yang didapatkan dari pihak Bank setelah pembayaran SPP.
Tidak hanya masalah gratisnya saja yang menarik para
mahasiswa untuk datang ke Puskom. Salah seorang pria yang baru saja saya kenal
karena sudah dua kali ini bertemu di Puskom hotspotan bareng yang berasal dari
Kalimantan ini beralasan karena di kos nya sepi, pada mudik semua. Dia sendirian
di kos dan lebih memilih pergi ke Puskom.
Pria berbadan tambun ini tidak tanggung-tanggung. Dia
datang tidak hanya membawa perlangkapan online, ia juga membawa bekal seperti
makanan (nasi dan lauknya), minum. Oh ya, sedoknya tidak lupa ketinggalan. Ia
beralasan males kalau harus pulang lagi hanya untuk mengambil makanan, jadi
sekalian bawa makanan sebelum hotspotan.
Apakah Cuma dia saja yang heboh dalam hotspotan??
Jawabnya: Tidak, bung. Beberapa orang saya lihat banyak yang membawa bekal. Ada
yang membawa roti, gorengan, snack dan ada pula yang hanya membawa air putih.
Inilah uniknya hotspotan akhir pekan di musim liburan semester pada saat warung
di puskom tidak buka.
Ramainya hotspot puskom siang ini saya gambarkan seperti
banyaknya laron yang datang mengerumuni lampu yang bersinar terang pada malam
hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar