Marahan dengan seorang sahabat adalah hal wajar sebagai
bumbu persahabatan. Tidak mungkin sebuah persahabatan selalu berjalan mulus
seperti kita melaju di sirkuit F1. Tetapi seperti kita melaju di sebuah jalan
antar kota antar provinsi (kayak trayek bus), ada beberapa lubang dan tembelan
jalan di sana-sini.
Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri,
manusia manapun pasti membutuhkan yang namanya sahabat. Apa jadinya apabila
tidak mempunyai sahabat? Rasanya bagaikan masuk ke dalam tong sampah terus tong
sampahnya dibuang ke tengah laut dan setelah itu dimakan ikan paus yang sedang
kelaparan (ngaco, kayak iklan saja, hehe).
Ada pepatah mengatakan: Punya seribu sahabat sangatlah
sedikit, punya satu musuh terlalu banyak. Pepatah tersebut mengajarkan kita
untuk selalu menjaga persahabatan dengan semua sahabat kita walaupun sudah
mempunyai banyak sahabat. So, kalau kalian tidak ingin menyesal maka janganlah
membuat sahabat kalian marah.
Sudah menjadi anugerah manusia ketika dikaruniai marah
oleh Tuhan. Tidak mungkin manusia akan diam saja apabila merasa terusik. Pasti
ada yang mengatakan “aku akan menghadapi dengan kesabaran”. Ya, tak salah kalau
anda mengatakan itu. Persoalannya ketika anda diusik berkali-kali apakah akan
tetap sabar? Dan perlu diingat, kadar kesabaran orang berbeda-beda, bung!!
Dan, ketika kita tahu ada seorang sahabat sedang marah
dengan kita, saatnya untuk introspeksi diri, salah apa yang sudah kita perbuat
sehingga membuatnya marah. Jangan sungkan apalagi gengsi untuk meminta maaf
kepadanya.
Untuk sahabatku nan jauh di sana yang saat ini sedang
marah. Satu kata yang ingin saya ucapkan: MAAF.