Sudah lama gak ngisi blog sampe bingung mau ngisi blog
pake apa, mau tak isi pakaian gak muat, ngisi makanan gak ada makanan yang mau
tak taruh di blog, ya udah ngisi tulisan saja, eh masih bingung tulisan tentang
apa.
Iseng-iseng karena dapat gratisan pulsa dari Indosat
akhirnya buat itu yang namanya survey asal-asalan. Di pagi yang cerah tanpa adanya
kesibukan akhirnya ane sms ke beberapa teman. Dari situ bisa ditarik kesimpulan
bagaimana sifat teman-teman yang dikirimi sms hehe... Smsnya begini gan:
Ketika anda diberi 2 pilihan
1.
Menjadi anggota intelijen yang
kinerjanya tidak kelihatan tapi hasilnya kelihatan,
atau
2.
Menjadi anggota Densus 88 yang
kinerjanya kelihatan bahkan diekspos besar-besaran dan hasilnya juga kelihatan.
Anda akan pilih mana kawans??
Oh ya, nomor yang ane pake bukanlah nomor familiar bagi
teman-teman karena ane tidak menggunakan nomor tetap ane (XL dan Simpati)
melainkan menggunakan nomor sekali pake. Maksudnya sekali pake adalah, begitu
pulsa habis maka dibuanglah kartu sim nya. Gak mubadzir boy?? Ehmmm gimana
ya... justru malah lebih murah, hanya bermodal 500 rupiah anda sudah
mendapatkan kartu perdana dengan isi pulsa Rp 2000. Dan untungnya lagi setelah
kirim 5 sms anda akan mendapatkan 30 sms gratis ke lain operator dan 300 sms
gratis ke sesama Indosat.*Ini bukan iklan ya boy...
Ane hanya meminta mereka memilih salah satu opsi tanpa
memberikan alasan. Namun, tidak sedikit yang membalas sms dengan memilih salah
satu opsi sambil mencantumkan alasannya. Lebih banyak lagi yang membalas sms
bertanya “maaf, ini siapa?” entah dia sambil mencantumkan pilihannya atau
tidak.
Dari survey di atas bisa didapat hasil statistik sebagai
berikut: 97% memilih opsi satu, 3% tidak memilih alias golput (waduh... macam
pemilu pakai golput) dan tidak ada satupun orang yang memilih opsi 2. Dari 3%
golputers bisa dibagi lagi menjadi dua kelompok. Pertama, kelompok “murtad”
karena mereka tidak memilih salah satu opsi, justru mereka malah menambahkan
opsi baru yang tidak lolos verifikasi.
Kelompok kedua adalah responden yang mempunyai sikap
kewaspadaan luar biasa. Mereka tidak memilih salah satu opsi melainkan balik
bertanya “maaf, ini siapa?” Entah takut atau apa yang jelas mereka waspada
kalau-kalau yang memberi pertanyaan adalah orang yang tidak bertanggungjawab.
Uniknya lagi ada pula yang tidak memilih karena tidak
suka dengan perumpamaan sebagai intelijen atau densus 88 (kayak nama salep ya??
Salep 88 gan). Alasannya pun cukup bagus, katanya intelijen dan densus 88
kerjaannya membunuh orang di tempat yang salah. Kita ketahui bersama bagaimana
kerja densus 88 dalam menghadapi para “teroris”, mayoritas mereka main tembak
mati tanpa ada praduga tak bersalah. Akan tetapi untuk kerja intelijen sendiri
tidaklah demikian, tugasnya adalah mengumpulkan informasi untuk selanjutnya
diserahkan kepada pihak yang berwenang melakukan penangkapan. Itu sesuai
teorinya, tapi untuk kenyataan di lapangan I don’t know. Tidak diketahui
kerjanya di lapangan karena mereka tidak ketahuan kalau mereka adalah anggota
intelijen.
Tidak usah jauh-jauh, bagi para penggemar film pasti
tahu siapa James Bond kan?? Ya, agen intelijen inggris itu dalam filmnya kadang
harus membunuh orang yang menghalanginya bekerja mengungkap sebuah kasus dan
demi mendapatkan informasi.
Ok class... kita bahas satu persatu. Bagi responden yang
memilih opsi satu adalah orang yang ikhlas dalam membantu sesama. Dia tidak mau
pamer kebaikan, dengan kata lain bersedekah tapi orang tidak tahu, hanya Allah
SWT yang tahu dan dampaknya bermanfaat terhadap apa yang kita lakukan. Seperti
peribahasa, Tangan kanan memberi, tangan kiri tidak mengetahuinya.
Walaupun tidak ada responden yang memilih opsi kedua,
ane tetap akan ngasih tau buat semua bagaimana kriteria orang yang memilih
second option. Mayoritas responden memilih opsi pertama karena mereka manusia,
dan manusia itu pasti punya hati nurani yang bisa membedakan mana baik dan
kurang baik. Pilihan kedua kurang baik karena apa yang dikerjakan untuk
mendapatkan popularitas dengan pengakuan dari orang lain.
Tegang ya?? Gak usah tegang baca tulisan ane ini gan,
sante saja. Demi mengurangi ketegangan kalian, ane akan menutup tulisan ini
dengan sebuah anekdot. Begini ceritanya:
Terjadi konflik antara BIN, TNI , dan POLRI dengan
saling menyombongkan instititusinya masing-masing. Tidak ada yang mau mengalah,
menganggap bahwa institusi merekalah yang paling hebat. Akhirnya pemerintah
turun tangan menengahi konflik tersebut supaya tidak semakin runcing.
Pemerintah mengadakan sebuah sayembara agar pertikaian tiga institusi tersebut
cepat selesai dan mengetahui institusi mana yang paling hebat.
Pemerintah melepaskan seekor kelinci putih ke dalam
hutan rimba di Papua yang belum terjamah oleh manusia. Tiap institusi diberi
waktu tidak terbatas masuk ke dalam hutan mencari kelinci putih yang dilepaskan
oleh pemerintah. Giliran pertama adalah BIN. Ratusan anggota BIN menyisir
hutan, setelah satu bulan akhirnya para anggota keluar tanpa membawa seekor
kelinci. Ujungnya mereka menyimpulkan bahwa Pemerintah tidak pernah melepaskan
seekor kelinci pun, itu hanya isu.
Giliran kedua adalah TNI. Ribuan anggota TNI menyisir
hutan yang lebat, dalam waktu satu minggu ribuan anggota TNI tersebut keluar
hutan tanpa membawa hasil sehingga membuat mereka marah dan hutan pun dibakar
habis berserta para penghuninya.
Terakhir adalah puluhan anggota POLRI terjun ke TKP.
Dalam waktu kurang dari 24 jam mereka keluar hutan sambil membawa seekor tikus
berwarna putih yang wajahnya sudah babak belur. Tikus tersebut diseret keluar
sambil menangis dan teriak mengiba “iya deh pak, saya ngaku kalau saya ini
kelinci”.
*14-03-2013