Jazakallahu
khoir ats smw nashtnya,smg amln yg qt kerjkn smt2 ikhlas krn Allah,ittiba’pd
rasul,dan thindar dr fitnah dunia (tmsk pula wnt) krn tak stpun yg bisa mrasa
aman dg perkr hatinya... (maaf tidak bisa menulis semua smsnya) *sms dari
seorang akhwat beberapa tahun lalu.
Ingin menangis rasanya ketika membaca sms itu.
Menangis bukan karena siapa pengirimnya, tapi isi smsnya yang begitu dalam dan
mengena. “Mak jleb,” begitu kata seorang teman yang sering kena kritik.
Ibarat dalam sebuah ilmu beladiri, sms tersebut
menyerang bagian vital sehingga membuat kita jatuh tak berdaya. Hanya bisa meringis
kesakitan. Benar juga note seorang teman kemarin yang mengatakan bahwa seorang
laki-laki yang baik, tidak akan membanjiri wanita yang bukan haknya dengan
perhatian, termasuk pula melalui berbagai macam pesan singkat.
Dari sms di atas kita bisa mengambil banyak pelajaran.
Pertama, setiap kita haruslah ikhlas dalam berbuat. Jangan karena ada pamrih
baru kita mau bertindak. Ikhlas hanya karena Allah SWT. Kedua, semua perbuatan
kita ittiba’ pada Rasul, mudahnya adalah kita mengikuti tuntunan kita dalam
bertindak, yaitu Rasulullah SAW.
Ketiga, atau yang terakhir adalah menghindari fitnah
dunia (termasuk pula wanita). Di sini bukan berarti seorang laki-laki harus
menghindari seorang wanita. Tetapi kita harus bisa menjaga pergaulan dengan
wanita. Tanpa kita sadari ketika kita dengan seorang lawan jenis berstatus hubungan hanya sekedar teman bisa
muncul persepsi dari orang lain kalau kita punya hubungan lebih dari sekedar
teman, mungkin dianggap pacaran, tunangan atau hubungan lain yang belum sah
menurut agama.
Itulah yang terjadi pada saya. Pada saat itu saya
menasehati adek angkat saya yang masih duduk di bangku kelas 2 SMU. Inti
nasehatnya, jangan pacaran karena pacaran itu tidak ada dalam ajaran agama. Apa
yang terjadi selanjutnya? Dia justru mengatakan saya seorang munafik. Munafik
karena melarang orang lain pacaran sedangkan saya sendiri pacaran.
Usut punya usut, teman adek saya adalah adek dari
teman saya yang dianggap punya hubungan khusus dengan saya. Padahal dalam
kenyataan saya tidak ada hubungan apa-apa dengan akhwat yang dikabarkan adalah
pacar saya. Hanya berawal dari sms berisi nasihat berakhir dengan tuduhan kalau
saya berpacaran dengan si akhwat.
Jadi, berhati-hatilah dalam setiap bertindak. Awalnya
niat kita baik ingin saling menasehati, tetapi ditangkap berbeda oleh orang
lain. Dianggapnya ada udang dibalik piring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar