Dalam setiap
perjalanan pasti akan ada banyak peristiwa yang kita alami atau kita lihat.
Semakin panjang jarak tempuh perjalanan maka semakin banyak peristiwa yang
dialami dan kita lihat selama perjalanan. Dari setiap peristiwa pasti ada
hikmah yang bisa kita ambil. Tinggal bagaimana kita mengambil hikmah dari
setiap peristiwa.
Dalam satu
peristiwa saja kita sudah bisa mengambil banyak hikmah. Apalagi lebih dari satu
perisitwa, pastinya akan semakin banyak hikmahnya. Misal dalam perjalanan kita
mengalami musibah kecopetan. Jangan langsung marah-marah menyalahkan orang
lain, tapi kita harus instrospeksi diri. Pertama, mungkin kita kurang
bersedekah atau kita pernah memakan yang bukan hak kita. Karena Allah punya
triliunan lebih cara untuk mengingatkan kita.
Kedua, kurang
hati-hati. Pasti kita pernah membaca tulisan “Barang hilang/tertukar resiko
penumpang” di dalam bus. Walaupun sudah ada peringatan yang dipasang oleh PO,
toh masih saja ada yang menjadi korban kehilangan. Dalam perjalanan kita
dituntut untuk menjaga barang-barang yang kita bawa agar selamat sampai tujuan.
Kalau bukan kita sendiri yang menjaganya siapa lagi?
Ketiga,
waspada. Ingat pesan Bang Napi? “Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat
pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah. Waspadalah!” Pesan Bang
Napi mempunyai dua pesan terkandung. Pertama, kita jangan sampai memberi
kesempatan kepada pelaku kejahatan, contohnya dengan menggunakan perhiasan
berlebihan karena bisa mengundang orang berbuat jahat padahal awalnya tidak ada
niatan untuk berbuat jahat. Kedua, waspada terhadap setiap orang di sekitar
kita. Ini tidak bermaksud mencurigai setiap orang. Cukup waspada.
Terakhir,
jangan kita tunjukan sikap lugu. Maksudnya adalah ketika kita datang ke sebuah
tempat yang baru kita datangi, janganlah bersikap seperti orang bingung.
Bersikap wajar seolah-olah kita sudah sering ke tampat tersebut. Pelaku
kejahatan sekarang cukup cerdas dalam membaca gerak-gerik calon korbannya.
Kelihatan lugu sedikit saja, pelaku kejahatan langsung bertindak.
Itu baru satu
peristiwa, kecopetan. Kita sudah bisa mengambil banyak pelajaran darinya. Belum
lagi ditambah peristiwa lainnya yang kita alami atau dialami orang lain yang
kita melihatnya. Experient is the best teacher. Ungkapan itu sangat pas bagi setiap
manusia dalam mengambil hikmah dari sebuah peristiwa. Bukan hanya pengalaman
kita sendiri melainkan juga pengalaman orang lain yang bisa kita jadikan guru
terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar