Total Tayangan Halaman

Rabu, 18 Desember 2013

Pelajaran Dari Surat Al Fil



Umat Islam adalah umat yang beruntung karena mendapat dua pegangan untuk bisa hidup di dunia ini tanpa tersesat ke jalan yang dimurkai oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Dua pegangan tersebut adalah Al-Qur’an dan Al Hadist. Di dalam Al-Qur’an terdapat 114 Surat yang apabila kita baca dan kita kaji bersama sangat mengagumkan isinya. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari Al-Qur’an karena di dalamnya terdapat berbagai macam sumber ilmu, mulai dari Sejarah, IPTEK, Politik, Militer, Ketatanegaraan, Kedokteran, Akhlak dan masih banyak lainnya.
Kali ini yang akan dibahas adalah Surat Al Fil. Surat Al Fil adalah salah satu surat Makkiyah yang berjumlah lima ayat. Surat dengan terjemahan “Gajah” mengandung suatu pelajaran yang sangat berharga bagi kita Umat Islam pada umumnya dan warga negara Indonesia dengan jumlah Umat Muslim terbesar di dunia pada khususnya. Saya mengambil tiga pelajaran dari Surat Al Fil. Tiga pelajaran tersebut adalah, Sejarah, Militer, dan Tekhnologi.
Pengertian sejarah secara singkat adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Dari isinya sudah sangat jelas bahwa Surat Al Fil mengandung sebuah sejarah karena berisi kisah nyata masa lampau yang menceritakan pasukan bergajah pimpinan Raja Abrahah hendak menghancurkan Ka’bah. Jadi, tidak diragukan lagi kalau Islam mengajarkan kita untuk tidak lupa akan sejarah karena di dalam sejarah mengandung sebuah hikmah yang sangat berharga bagi kita Umat Islam.
Pelajaran selanjutnya mengenai Ilmu Militer. Pasukan Bergajah milik Abrahah adalah pasukan terkuat pada saat itu sehingga tidak ada yang berani menghadapinya. Umat Islam hanya bisa bersabar dan selalu memohon kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala ketika melihat rombongan pasukan kavaleri gajah. Pada zaman Abrahah, pasukan kavaleri menggunakan gajah sebagai tunggangan karena binatang tersebut mempunyai badan yang besar dan kuat melebihi kekuatan kuda yang hanya dimanfaatkan kecepatannya. Gajah juga mempunyai kulit tebal dibandingkan binatang lainnya. Ketebalan kulitnya juga dimanfaatkan untuk menahan sabetan senjata tajam pasukan infanteri musuh. Pada saat ini Pasukan Kavaleri tidak lagi menggunakan gajah melainkan kendaraan lapis baja yang tidak mempan peluru bahkan bom dengan kekuatan kecil. Bisa dikatakan Paukan Kavaleri merupakan pasukan bagian darat terkuat bila dibandingkan pasukan lainnya seperti infanteri.
Sehebat apapun kekuatan dan strategi militer manusia, tetap saja kalah dengan Sang Maha Strategi. Pada saat serangan pasukan Abrahah, Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mengirim burung yang berbondong-bondong untuk mengalahkan Abrahah dan anak buahnya. Dalam sebuah tafsir, burung tersebut bernama burung Ababil. Burung Ababil terbang membawa batu yang terbakar. Ada pula yang menafsirkan bahwa batu tersebut adalah batu dari neraka. Muncul sebuah pertanyaan: “Mengapa Alloh mengirim burung Ababil untuk melawan Abrahah dan bala tentaranya? Mengapa tidak mengirim hewan yang berbisa seperti ular, kalajengking, atau mengirim hewan buas macam singa dan harimau?”
Ada pelajaran militer satu lagi yang bisa kita ambil hikmahnya. Kita sering diajarkan ketika kecil hingga dewasa mengenai argumen “wilayah Indonesia meliputi sepertiga daratan dan dua pertiga lautan”. Sebenarnya kita dibodohi. Pernahkan kita diajari bahwa kita memiliki wilayah udara yang sangat luas, dimana wilayah udara kita juga meliputi wilayah darat dan laut. Itulah sebabnya mengapa Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mengirim burung Ababil. Rabb kita mengajari bahwa untuk menguasai wilayah dan menang dalam pertempuran, kita harus kuat dalam bidang udara. Sejarah membuktikan, Amerika menjatuhkan bom atomnya di kota Hirosima dan Nagasaki menggunakan pesawat terbang, bukan menggunakan kapal laut ataupun dibawa menggunakan kendaraan lapis baja.
Pelajaran ketiga perihal tekhnologi. Udara tidak hanya sebatas pesawat terbang. Negara maju seperti Amerika menggunakan satelitnya yang ada di udara untuk melakukan pengintaian berbasis tekhnologi. Alat-alat komunikasi modern saat ini juga menggunakan jaringan yang berseliweran di udara, hanya saja tidak terlihat secara kasat mata. Dengan kecanggihan tekhnologi inilah negara-negara maju dapat mengontrol negara berkembang untuk tidak macam-macam karena apabila berbuat macam-macam dapat terdeteksi dengan mudah. Misalnya mereka melakukan penyadapan terhadap musuh.
Surat Al Fil juga menjelaskan bahwa pasukan Abrahah yang terkena batu dari neraka seperti daun yang dimakan ulat. Ilmu tersebut sudah dipraktekkan oleh Yahudi pada tahun 2009. Pada waktu itu Yahudi dengan kekuatan militer udaranya menjatuhkan bom fosfor. Bom ini bukanlah bom dahsyat yang menghancurkan sebuah gedung besar dengan sekali gempuran, tapi bom ini cukup menyiksa. Orang yang yang terkena bom ini akan mengelupas kulitnya seperti orang terkena luka bakar, bahkan lebih parah. Orang-orang Palestina yang terkena bom fosfor seperti daun yang dimakan ulat. Begitulah Yahudi mempraktekan ilmu yang terkandung dalam Al-Qur’an. Kita sebagai umat Islam yang memiliki Al-Qur’an bukannya mempraktekkan justru menjadi kelinci percobaan Yahudi. 
Orang Yahudi yang tidak mempunyai Al-Qur’an saja mampu mempelajari dan mengamalkan isinya, mengapa kita Umat Islam tidak bisa mengamalkannya. Ini adalah suatu tamparan keras bagi kita untuk lebih mempelajari, mengkaji dan mengamalkan dua pegangan kita, Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Senin, 02 Desember 2013

KALAU JODOH GAK KEMANA



Pada 1 Desember 2013 diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Pemerintah melalui Kemenkes memperingati hari AIDS dengan membagi-bagikan kondom gratis, alasannya untuk pencegahan virus HIV AIDS. Bukannya tidak peduli dengan kesehatan sesama atau kepada para pengidap AIDS, pada tanggal tersebut saya tidak memperingati sebagai hari AIDS tetapi lebih memilih liburan ke Pantai Klayar.
Kunjungan saya ke Pantai Klayar bukanlah yang pertama, sebelumnya pernah ke pantai yang berada di Kabupaten Pacitan bersama teman-teman dari jurusan Ilmu Sejarah angkatan 2007. Kunjungan kali ini bersama enam teman saya yang terdiri dari tiga wanita dan tiga lelaki, jadi totalnya ada tujuh orang termasuk saya.
Setiap liburan pasti ada cerita tersendiri, termasuk liburan kali ini. Singkat cerita, tibalah kami di Pantai Klayar. Ada beberapa batu karang besar yang mengapit pantai tersebut. Di sebelah barat tempat parkir ada satu karang besar menyerupai pegunungan, kami tidak naik ke situ. Di sebelah timur ada dua batu karang besar, salah satunya (lebih tepatnya batu karang paling timur) bisa menyemburkan air mancur.
Kami bertujuh berjalan ke timur ke arah dua batu karang besar. Di batu karang pertama kami melihat beberapa orang asyik berfoto padahal ada bendera merah, tapi kami tidak menghiraukan bendera tersebut dan ikutan asyik berfoto. Penjaga pantai sebenarnya sudah meniup peluit berkali-kali mengingatkan kami untuk tidak naik ke batu karang tersebut. Setelah beberapa kali sukses melakukan sesi pemotretan, di pemotretan yang kesekianlah muncul ombak besar menggulung sekian anak manusia jatuh ke bawah sehingga banyak yang terluka bahkan ada yang sampai kehilangan sandal.
Nah, di sini cerita dimulai. Saya pun ikut tergulung ombak dan jatuh ke bawah. Tangan dan kaki lecet, tapi satu yang awalnya tidak saya hiraukan, sandal. Sandal saya hilang terbawa ombak. Setelah saya mencari tempat aman, dan melihat ke laut, ternyata sandal saya terombang-ambing di lautan. Salah seorang penjaga pantai menyelamatkan sandal saya dari ombang-ambing laut. Memang, kalau jodoh gak akan kemana, pasti kembali.
 Bukan pertama kali sandal saya terombang-ambil di lautan. Pada saat libur lebaran tahun ini, sandal saya juga sempat terseret ombak di Pantai Setrojenar atau yang lebih dikenal Pantai Bocor di Kebumen. Saat itu saya bersama keluarga berlibur di pantai. Saya bersama dua keponakan bermain air di pantai, tiba-tiba ombak pasang dan sandal saya tereret ombak, terombang ambing di lautan. Pada saat itu saya bisa mengambil sandal saya kembali disaat sandal terbawa oleh air laut ke tepi pantai.
So, bagi yang belum mendapatkan jodoh gak usah risau dan galau. Mungkin saat ini jodoh anda sedang terombang-ambing di luar sana, atau mungkin dia sudah dekat dengan kamu, hanya saja dia juga masih terombang-ambing. Tinggal kamu berani mengambil dia sendiri seperti saya berusaha mengambil sandal yang terseret air laut di Pantai Setrojenar atau diambilkan oleh orang lain sebagai perantara di Pantai Klayar. Mendapatkan jodoh dengan jalan sendiri juga harus dengan cara yang benar, temui ortunya langsung atau lewat perantara misal, dicarikan ortu, lewat murobi, guru ngaji dll.
Bagi saya sandal itu mempunyai nilai sejarah tersendiri. Sandal bermerk Arei saya beli ketika suasana politik di Indonesia sedang memanas karena ada event lima tahunan, Pemilu. Saya beli sandal Arei dengan uang jerih payah saya sendiri. Waktu itu saya mewakili sebuah organisasi mahasiswa dalam acara FGD (Forum Group Discusion) yang diadakan oleh Charta Politica. Selama dua jam kami harus beradu argumen dengan tema yang sudah ditentukan. Para peserta dikasih uang pesangon sebesar dua ratus ribu rupiah. Dari uang itulah saya beli sandal Arei yang saya gunakan sampai sekarang.
Pemilu sebentar lagi, kalau sampai Pemilu tahun depan sandal itu masih ada maka sandal itu akan merayakan ulang tahunnya yang kelima.

Jumat, 12 April 2013

11 Kopassus Dikorbankan Demi Citra KSAD



Benarkah pelaku penyerangan Lapas Cebongan adalah 11 anggota Grup 2 Kopassus??? Hanya Tuhan dan pelaku sebenarnya yang tahu siapa pelaku penyerangan dan bagaimana kronologi kejadian sesungguhnya.
Hampir semua media baik cetak maupun elektronik mengabarkan bahwa pelaku penyerangan adalah 11 anggota Grup 2 Kopassus yang dengan jiwa ksatria mengakui perbuatannya. Tidak salah memang kalau media memberitakan pelaku penyerangan adalah oknum Kopassus, toh mereka mendapatkan infonya langsung dari Mabes TNI AD. Tapi bagi saya ada beberapa kejanggalan dalam peristiwa pengungkapan pelaku penyerangan yang dilakukan oleh Tim Investigasi bentukan TNI AD.
Karena Indonesia adalah negara demokrasi yang mempersilahkan rakyatnya untuk menyampaikan pendapatnya, maka saya akan menyampaikan pendapat saya perihal kejanggalan pengungkapan pelaku penyerangan Lapas Cebongan yang dilakukan oleh Tim Investigasi TNI AD.
Pertama, Kenapa TNI AD membentuk Tim Investigasi???
Tim Investigasi untuk mengungkap Kasus Cebongan ada 3, dari pihak Komnas HAM, Polri dan TNI AD. Komnas HAM membentuk Tim Investigasi karena mereka beralasan bahwa kejadian tersebut masuk dalam pelanggaran HAM. Ok, alasan Komnas HAM bisa diterima. Polri membentuk Tim Investigasi karena ini adalah masalah kejahatan dan melanggar hukum sehingga Polri sebagai aparat penegak hukum berkewajiban mengungkap siapa pelaku dan menangkapnya. Sedangkan TNI AD apa alasannya membentuk Tim Investigasi???
Alasan yang dikeluarkan oleh Mabes TNI AD adalah peristiwa penyerangan terjadi begitu cepat dan dilakukan oleh pasukan terlatih. Selain itu, korban adalah para pelaku pengeroyokan Sertu Heri Santosa yang merupakan anggota Kopassus, jadi mereka berkesimpulan bahwa pelakunya adalah anggota Kopassus yang merupakan pasukan elite di bawah naungan TNI AD sehingga Mabes TNI AD berkewajiban membentuk Tim Investigasi.
Dari sinilah kejanggalan dimulai, Kenapa tidak Mabes TNI yang membentuk Tim Investigasi??? Ya, kalau pelakunya benar Kopassus, kalau bukan melainkan dari matra lain, mungkin dari pasukan elit TNI AL atau pasukan elit TNI AU. Kita ketahui bahwasanya di Jogja ada Pangkalan TNI AU dan mereka mempunyai pasukan elit yang bernama Paskhas dengan kemampuan tempur khusus layaknya Kopassus, prajurit yang memiliki kemampuan dan ketrampilan khusus guna melakukan operasi terhadap sasaran yang bersifat strategi terpilih.
Dimulai dari pmbentukan Tim Investigasi terlihat bahwasanya Panglima TNI kalah superiornya dibanding KSAD. Seharusnya Mabes TNI yang membentuk Tim Investigasi, bukan TNI AD. Muncul kecurigaan saya, pembentukan Tim Investigasi oleh KSAD mengandung unsur pencitraan. Kita ketahui bersama KSAD akan pensiun pada 5 Mei 2013. Saya mempunyai dugaan setelah pensiun dari jabatan KSAD, Jenderal TNI Pramono Edi Wibowo akan terjun ke dunia politik melalui partai yang saat ini dipimpin oleh kakak iparnya sendiri.
Partai berlambang Mersi ini sempat kisruh karena banyak kadernya menjadi tersangka korupsi, bahkan sang ketua umumnya sehingga partai Demokrat tidak lagi mempunyai ketua umum. Selain itu tidak ada figur di partai untuk dijadikan ketua umum yang mengakibatkan SBY harus turun tangan menjadi ketua umum. Satu lagi, tidak adanya figur yang bisa dicalonkan menjadi Presiden di Pilpres 2014 mendatang karena SBY sudah 2 periode.
Apabila Ani Yudhoyono maju menjadi Capres jelas dia kalah jauh dibandingkan capres lainnya, seperti Prabowo, Yusuf Kalla, Wiranto, Abu Rizal Bakrie. Tidak mungkin mengusung “Sang Pangeran” Edi Baskoro Yudhoyono, dia masih terlalu ingusan untuk maju Capres. Mau tidak mau Pramono lah yang akan diajukan menjadi Capres pada 2014 mendatang karena dia bisa menjadi figur tersendiri yang belum terkena “noda kotor” politik.
Sayangnya Jenderal Pramono belum mempunyai nama “harum”. Setelah kejadian Lapas Cebongan dengan terungkapnya pelaku penyerangan oleh Tim Investigasi bentukan KSAD maka secara otomatis Pramono mendapatkan apresiasi tersendiri, selain itu dia juga mendapat simpati dan citra baik dari rakyat.
Dugaan saya semakin kuat setelah kemunculan komentar-komentar di beberapa tautan di FB, bunyi komentarnya begini:
"Apapun alasannya,jiwa korsa lebih penting, kehormatan adalah segala2nya. Kami seluruh TNI adalah pelakunya, karena kami merasa nyawa 1 Orang Kopassus lebih berharga dari 1000 Preman.  Tidak hanya sampai di sini kami nyatakan perang sama Preman, dan kami berjanji akan bersihkan Republik ini dari Premanisme, karena kami merasa Lebih baik menjadi Preman, jika bersalah ada yang membela ketimbang menjadi TNI tidak ada yang membela. Anda yang merasa preman berhati2lah, hentikan semua kegiatan anda mulai hari ini, putusan hari ini bukanlah membuat kami jenuh tetapi justru membuat kami beringas. Jika di dalam Penjara aja anda bisa terbunuh apa lagi di luar yang nota benenya anda tidak dijaga.
Pemimpin sekarang Lebih mengutamakan jabatan ketimbang Corp, jiwa korsa, apalagi anak buah. Mungkin hanya Jenderal Soedirman yang berkata "Tempat yang paling aman adalah di tengah anak buah" dan begitu perhatian dan berjuang Demi anak buahnya. Keputusan KASAD membuat kami lemas, kemana kebanggaan kami, kemana harga diri kami, kemana jiwa korsa kami? Apakah kami harus takut sama preman?
Percuma kami berlatih, kami dituntut Sabuk Hitam, menembak harus bagus, ketika yang kami sentuh Preman maka kami dipenjara? Percuma kami berlatih,jika menghadapi preman aja kami harus mengalah bahkan kami mati sia2 di tangan preman. Tidak kami tidak mau mati sia2 apalagi dί tangan preman. Kami akan berjuang membasmi Preman dαπ menciptakan Indonesia Bebas premanisme.
Kami TNI saat ini tersakiti, kami tidak mau teman2 kami tersakiti, jika teman2 kami diadili karena Preman maka ini awal Kudeta yang sebenarnya."
Dari pernyataan di atas terdapat kalimat “Keputusan KASAD membuat kami lemas, kemana kebanggaan kami, kemana harga diri kami, kemana jiwa korsa kami?” menunjukan kekecewaan prajurit TNI khususnya Kopassus atas keputusan KSAD membentuk Tim Investigasi guna mengungkap pelaku penyerangan dan setelah terungkap maka nama KSAD akan harum di mata rakyat serta tokoh-tokoh penting di negara ini yang mendukung reformasi dan keterbukaan TNI karena berani melakukan terobosan yang belum pernah dilakukan oleh pemimpin TNI sebelumnya.
Selain itu, tambah yakin lagi kalau ini memang rekayasa untuk mengangkat nama seseorang setelah membaca artikel milik akun Muslihudin El Hasanudin, potongan artikel yang menunjukan kekecewaan prajurit atas sikap KSAD:
“Kami di paksa mengaku“
Kita di korbankan demi jabatan kawan,.
Kami sedih,,,,mulai sekarang roh BARET MERAH sudah tiada.
Kau boleh bangga tapi kami kcewa,,,sampai2 demi jabatan, kami sampai di korbankannnnnn
Biar kalian tau aja,kami di paksa dan dikorbankan demi jabatan.
Utk interen,kami semuanya kcewa,
Hari ini kasad mengumpulkan seleuruh pamen,dan pati seluruh indonesia di balai komando cijantung. cijantung.
Jiwa dan hati kami hancur,,,,,,,kami kcewa sama KASAD yg nota bene bapak kami malah mengecewakan kamiiiiiiiiiii,,,,
Demi namanya bersih, karna suatu saat mau duduk di partai, dia mengorbankan anggotanya. 

*10-4-2013

Senin, 08 April 2013

Kopassus Vs Korlantas



Pengungkapan pelaku penyerangan Lapas Cebongan menjadi prestasi tersendiri bagi tim investigasi dari TNI AD yang dibentuk oleh KSAD. Namun, prestasi itu tak lepas dari jiwa ksatria 11 prajurit Kopassus yang mengakui tindakannya sebagai pelaku penyerangan dan siap bertanggungjawab atas tindakannya tersebut.
Sudah menjadi sikap yang tertanam dalam diri anggota Kopassus untuk berjiwa ksatria. Dalam himne Kopassus sendiri ada syair berbunyi “Prajurit Komando berjiwa ksatria”. Jelas sekali kalau mereka ditekankan untuk memiliki sikap sebagai seorang ksatria, berani bertanggungjawab atas tindakan yang mereka lakukan apapun konsekuensinya.
Sikap ksatria tidak hanya ditunjukan oleh para prajurit pelaku penyerangan Lapas Cebongan melainkan juga ditunjukan oleh pimpinan tertinggi di korps baret merah, Danjen Kopassus. Sebagai Pimpinan tertinggi dia tidak lari dari tanggungjawab, justru Danjen Kopassus menyatakan siap bertanggungjawab atas tindakan anak buahnya, bahkan dia siap menukar kepalanya dengan hukuman yang dijatuhkan untuk anak buahnya. Inilah pernyataan Danjen Kopassus: “Jika boleh ditukar kepala untuk menjalani hukuman 11 anggota saya, maka Mayor Jendral TNI Agus Sutomo yang 5 tahun lagi akan pensiun, siap menggantikan hukuman mereka apapun itu. Sebagai bentuk pengayoman saya kepada Anggota saya.”
Lain halnya dengan Kopassus, Korlantas (Korps Lalu Lintas) yang sedang tercoreng wajahnya oleh tindakan anak buahnya karena menilang seorang bule asal Belanda di Bali dan mabuk-mabukkan di dalam pos polisi bersama sang bule, tidak ada satu pun pimpinan dari korps lalu lintas yang bersedia menyatakan siap bertanggungjawab atas tindakan anak buahnya. Seolah-olah para pimpinan tidak merasa bersalah ketika ada anak buahnya melakukan tindakan melanggar hukum. Padahal mereka sendiri adalah aparat penegak hukum.
Apa yang terjadi selanjutnya?? Aparat kepolisian di Bali justru malah membuat video sebagai tandingan video yang diupload Van Der Spek, Bule asal Belanda yang menjebak sang oknum kepolisian. Dari video tersebut sangan jelas terlihat kalau korps lalu lintas hanya melakukan sebuah pencitraan supaya korps-nya tetap terlihat bersih di mata masyarakat sebagai penegak hukum di jalanan.
Bagaimana rakyat tidak mendukung Kopassus yang melakukan penyerangan ke Lapas Cebongan sehingga menewaskan 4 preman yang selalu meresahkan masyarakat walaupun tindakan oknum Kopassus sebenarnya juga salah kalau dilihat dari kacamata hukum. Sedangkan aparat hukumnya sendiri malah menjadi preman jalanan yang siap menilang orang-orang yang kadang tidak bersalah dan uang tilangnya pun entah lari kemana. 

Kamis, 04 April 2013

Menggandeng Istri



Bernostalgia adalah hal menyenangkan apalagi kalo kita bernostalgia dengan peristiwa-peristiwa indah di masa lalu. Bernostalgia dengan bertemu teman lama juga salah satu hal tidak akan terlupakan dan sangat menggembirakan ketika sudah lama tidak bertemu.
Kejadian ini bermula ketika ane berjalan-jalan di suatu Mall terkenal di Kota Bengawan. Pada saat tersebut ane bertemu dengan seorang teman SMP yang kini sudah menggandeng istrinya yang kebetulan teman satu SMP. Dari kejauhan mereka terlihat mesra sekali, berjalan-jalan dalam Mall dengan selalu bergandengan tangan. Sebagai seorang lajang ane kan juga ngiri -.-
Ane putusin untuk deketin mereka. “Hey bro, lama kita gak ketemu”, ane sapa teman ane itu. Akhirnya ane pun duduk bertiga sambil makan-makan dan ngobrol. Ane juga penasaran dengan kemesraan mereka yang berani merekan pertontonkan di Mall barusan.
“Bro, kalian kok mesra banget. Jalan-jalan di Mall gandengan tangan terus?”
“Hahahaha...”, Teman ane hanya tertawa.
“Heh, ditanya malah ketawa??”
“Saya gandeng tangan istri karena takut kalau gandengannya lepas nanti dia belanja terus, gak ada matinya deh hahaha...”
Dan kami pun tertawa lepas bertiga.

*2-4-2013