Total Tayangan Halaman

Sabtu, 29 September 2012

Ketika Seorang Sahabat Marah



Marahan dengan seorang sahabat adalah hal wajar sebagai bumbu persahabatan. Tidak mungkin sebuah persahabatan selalu berjalan mulus seperti kita melaju di sirkuit F1. Tetapi seperti kita melaju di sebuah jalan antar kota antar provinsi (kayak trayek bus), ada beberapa lubang dan tembelan jalan di sana-sini.
Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia manapun pasti membutuhkan yang namanya sahabat. Apa jadinya apabila tidak mempunyai sahabat? Rasanya bagaikan masuk ke dalam tong sampah terus tong sampahnya dibuang ke tengah laut dan setelah itu dimakan ikan paus yang sedang kelaparan (ngaco, kayak iklan saja, hehe).
Ada pepatah mengatakan: Punya seribu sahabat sangatlah sedikit, punya satu musuh terlalu banyak. Pepatah tersebut mengajarkan kita untuk selalu menjaga persahabatan dengan semua sahabat kita walaupun sudah mempunyai banyak sahabat. So, kalau kalian tidak ingin menyesal maka janganlah membuat sahabat kalian marah.    
Sudah menjadi anugerah manusia ketika dikaruniai marah oleh Tuhan. Tidak mungkin manusia akan diam saja apabila merasa terusik. Pasti ada yang mengatakan “aku akan menghadapi dengan kesabaran”. Ya, tak salah kalau anda mengatakan itu. Persoalannya ketika anda diusik berkali-kali apakah akan tetap sabar? Dan perlu diingat, kadar kesabaran orang berbeda-beda, bung!!
Dan, ketika kita tahu ada seorang sahabat sedang marah dengan kita, saatnya untuk introspeksi diri, salah apa yang sudah kita perbuat sehingga membuatnya marah. Jangan sungkan apalagi gengsi untuk meminta maaf kepadanya.
Untuk sahabatku nan jauh di sana yang saat ini sedang marah. Satu kata yang ingin saya ucapkan: MAAF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar