Total Tayangan Halaman

Jumat, 22 Maret 2013

Kamu Seorang Intelijen?



Sudah lama gak ngisi blog sampe bingung mau ngisi blog pake apa, mau tak isi pakaian gak muat, ngisi makanan gak ada makanan yang mau tak taruh di blog, ya udah ngisi tulisan saja, eh masih bingung tulisan tentang apa.
Iseng-iseng karena dapat gratisan pulsa dari Indosat akhirnya buat itu yang namanya survey asal-asalan. Di pagi yang cerah tanpa adanya kesibukan akhirnya ane sms ke beberapa teman. Dari situ bisa ditarik kesimpulan bagaimana sifat teman-teman yang dikirimi sms hehe... Smsnya begini gan:
Ketika anda diberi 2 pilihan
1.             Menjadi anggota intelijen yang kinerjanya tidak kelihatan tapi hasilnya kelihatan,
atau
2.             Menjadi anggota Densus 88 yang kinerjanya kelihatan bahkan diekspos besar-besaran dan hasilnya juga kelihatan.
Anda akan pilih mana kawans??
Oh ya, nomor yang ane pake bukanlah nomor familiar bagi teman-teman karena ane tidak menggunakan nomor tetap ane (XL dan Simpati) melainkan menggunakan nomor sekali pake. Maksudnya sekali pake adalah, begitu pulsa habis maka dibuanglah kartu sim nya. Gak mubadzir boy?? Ehmmm gimana ya... justru malah lebih murah, hanya bermodal 500 rupiah anda sudah mendapatkan kartu perdana dengan isi pulsa Rp 2000. Dan untungnya lagi setelah kirim 5 sms anda akan mendapatkan 30 sms gratis ke lain operator dan 300 sms gratis ke sesama Indosat.*Ini bukan iklan ya boy...
Ane hanya meminta mereka memilih salah satu opsi tanpa memberikan alasan. Namun, tidak sedikit yang membalas sms dengan memilih salah satu opsi sambil mencantumkan alasannya. Lebih banyak lagi yang membalas sms bertanya “maaf, ini siapa?” entah dia sambil mencantumkan pilihannya atau tidak.
Dari survey di atas bisa didapat hasil statistik sebagai berikut: 97% memilih opsi satu, 3% tidak memilih alias golput (waduh... macam pemilu pakai golput) dan tidak ada satupun orang yang memilih opsi 2. Dari 3% golputers bisa dibagi lagi menjadi dua kelompok. Pertama, kelompok “murtad” karena mereka tidak memilih salah satu opsi, justru mereka malah menambahkan opsi baru yang tidak lolos verifikasi.
Kelompok kedua adalah responden yang mempunyai sikap kewaspadaan luar biasa. Mereka tidak memilih salah satu opsi melainkan balik bertanya “maaf, ini siapa?” Entah takut atau apa yang jelas mereka waspada kalau-kalau yang memberi pertanyaan adalah orang yang tidak bertanggungjawab.
Uniknya lagi ada pula yang tidak memilih karena tidak suka dengan perumpamaan sebagai intelijen atau densus 88 (kayak nama salep ya?? Salep 88 gan). Alasannya pun cukup bagus, katanya intelijen dan densus 88 kerjaannya membunuh orang di tempat yang salah. Kita ketahui bersama bagaimana kerja densus 88 dalam menghadapi para “teroris”, mayoritas mereka main tembak mati tanpa ada praduga tak bersalah. Akan tetapi untuk kerja intelijen sendiri tidaklah demikian, tugasnya adalah mengumpulkan informasi untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak yang berwenang melakukan penangkapan. Itu sesuai teorinya, tapi untuk kenyataan di lapangan I don’t know. Tidak diketahui kerjanya di lapangan karena mereka tidak ketahuan kalau mereka adalah anggota intelijen.  
Tidak usah jauh-jauh, bagi para penggemar film pasti tahu siapa James Bond kan?? Ya, agen intelijen inggris itu dalam filmnya kadang harus membunuh orang yang menghalanginya bekerja mengungkap sebuah kasus dan demi mendapatkan informasi. 
Ok class... kita bahas satu persatu. Bagi responden yang memilih opsi satu adalah orang yang ikhlas dalam membantu sesama. Dia tidak mau pamer kebaikan, dengan kata lain bersedekah tapi orang tidak tahu, hanya Allah SWT yang tahu dan dampaknya bermanfaat terhadap apa yang kita lakukan. Seperti peribahasa, Tangan kanan memberi, tangan kiri tidak mengetahuinya.
Walaupun tidak ada responden yang memilih opsi kedua, ane tetap akan ngasih tau buat semua bagaimana kriteria orang yang memilih second option. Mayoritas responden memilih opsi pertama karena mereka manusia, dan manusia itu pasti punya hati nurani yang bisa membedakan mana baik dan kurang baik. Pilihan kedua kurang baik karena apa yang dikerjakan untuk mendapatkan popularitas dengan pengakuan dari orang lain.
Tegang ya?? Gak usah tegang baca tulisan ane ini gan, sante saja. Demi mengurangi ketegangan kalian, ane akan menutup tulisan ini dengan sebuah anekdot. Begini ceritanya:
Terjadi konflik antara BIN, TNI , dan POLRI dengan saling menyombongkan instititusinya masing-masing. Tidak ada yang mau mengalah, menganggap bahwa institusi merekalah yang paling hebat. Akhirnya pemerintah turun tangan menengahi konflik tersebut supaya tidak semakin runcing. Pemerintah mengadakan sebuah sayembara agar pertikaian tiga institusi tersebut cepat selesai dan mengetahui institusi mana yang paling hebat.
Pemerintah melepaskan seekor kelinci putih ke dalam hutan rimba di Papua yang belum terjamah oleh manusia. Tiap institusi diberi waktu tidak terbatas masuk ke dalam hutan mencari kelinci putih yang dilepaskan oleh pemerintah. Giliran pertama adalah BIN. Ratusan anggota BIN menyisir hutan, setelah satu bulan akhirnya para anggota keluar tanpa membawa seekor kelinci. Ujungnya mereka menyimpulkan bahwa Pemerintah tidak pernah melepaskan seekor kelinci pun, itu hanya isu.
Giliran kedua adalah TNI. Ribuan anggota TNI menyisir hutan yang lebat, dalam waktu satu minggu ribuan anggota TNI tersebut keluar hutan tanpa membawa hasil sehingga membuat mereka marah dan hutan pun dibakar habis berserta para penghuninya.
Terakhir adalah puluhan anggota POLRI terjun ke TKP. Dalam waktu kurang dari 24 jam mereka keluar hutan sambil membawa seekor tikus berwarna putih yang wajahnya sudah babak belur. Tikus tersebut diseret keluar sambil menangis dan teriak mengiba “iya deh pak, saya ngaku kalau saya ini kelinci”. 

*14-03-2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar