Total Tayangan Halaman

Senin, 13 Agustus 2012

Dianggap Berpacaran


Jazakallahu khoir ats smw nashtnya,smg amln yg qt kerjkn smt2 ikhlas krn Allah,ittiba’pd rasul,dan thindar dr fitnah dunia (tmsk pula wnt) krn tak stpun yg bisa mrasa aman dg perkr hatinya... (maaf tidak bisa menulis semua smsnya) *sms dari seorang akhwat beberapa tahun lalu.

Ingin menangis rasanya ketika membaca sms itu. Menangis bukan karena siapa pengirimnya, tapi isi smsnya yang begitu dalam dan mengena. “Mak jleb,” begitu kata seorang teman yang sering kena kritik.

Ibarat dalam sebuah ilmu beladiri, sms tersebut menyerang bagian vital sehingga membuat kita jatuh tak berdaya. Hanya bisa meringis kesakitan. Benar juga note seorang teman kemarin yang mengatakan bahwa seorang laki-laki yang baik, tidak akan membanjiri wanita yang bukan haknya dengan perhatian, termasuk pula melalui berbagai macam pesan singkat.

Dari sms di atas kita bisa mengambil banyak pelajaran. Pertama, setiap kita haruslah ikhlas dalam berbuat. Jangan karena ada pamrih baru kita mau bertindak. Ikhlas hanya karena Allah SWT. Kedua, semua perbuatan kita ittiba’ pada Rasul, mudahnya adalah kita mengikuti tuntunan kita dalam bertindak, yaitu Rasulullah SAW.

Ketiga, atau yang terakhir adalah menghindari fitnah dunia (termasuk pula wanita). Di sini bukan berarti seorang laki-laki harus menghindari seorang wanita. Tetapi kita harus bisa menjaga pergaulan dengan wanita. Tanpa kita sadari ketika kita dengan seorang lawan jenis  berstatus hubungan hanya sekedar teman bisa muncul persepsi dari orang lain kalau kita punya hubungan lebih dari sekedar teman, mungkin dianggap pacaran, tunangan atau hubungan lain yang belum sah menurut agama.

Itulah yang terjadi pada saya. Pada saat itu saya menasehati adek angkat saya yang masih duduk di bangku kelas 2 SMU. Inti nasehatnya, jangan pacaran karena pacaran itu tidak ada dalam ajaran agama. Apa yang terjadi selanjutnya? Dia justru mengatakan saya seorang munafik. Munafik karena melarang orang lain pacaran sedangkan saya sendiri pacaran.

Usut punya usut, teman adek saya adalah adek dari teman saya yang dianggap punya hubungan khusus dengan saya. Padahal dalam kenyataan saya tidak ada hubungan apa-apa dengan akhwat yang dikabarkan adalah pacar saya. Hanya berawal dari sms berisi nasihat berakhir dengan tuduhan kalau saya berpacaran dengan si akhwat.

Jadi, berhati-hatilah dalam setiap bertindak. Awalnya niat kita baik ingin saling menasehati, tetapi ditangkap berbeda oleh orang lain. Dianggapnya ada udang dibalik piring.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar