Total Tayangan Halaman

Senin, 13 Agustus 2012

Miskin Ada Syaratnya


Candra Malik. Tidak banyak orang tahu siapa dia, bahkan saya sendiri tidak begitu mengenalnya. Berawal dari undangan jumpa pers yang diadakan oleh Ranah Rindu Management dalam rangka persiapan acara Tausiakustik yang akan diselenggarakan di depan Pasar Ngarsopuro. Dalam jumpa pers tersebut diterangkan maksud dan tujuan acara Tausiakustik.

Acara yang akan diselenggarkan di depan Pasar Ngarsopuro berisi tausiah oleh beberapa ustadz dan akustik oleh Candra Malik yang baru saja merilis album Kidung Sufi ‘Samudera Cinta’. Rencananya dalam acara ini juga ada dialog dengan masyarakat berbagai latar belakang sosial.

Selesai jumpa pers saya sempat meok (makan enak dan omong kosong) bersama Gus Candra Malik. Sebenarnya apa yang kita obrolkan tidak semuanya omong kosong. Bahkan banyak kritik-kritik sosial yang terjadi secara nyata di sekitar kita menjadi bahan obrolan.

Salah satu pembahasan dalam obrolan tersebut yaitu perihal zakat. Karena sebentar lagi Idul Fitri, maka banyak umat Islam yang hendak memenuhi kewajibannya membayar zakat fitrah. Siapakah yang berhak menerima zakat? Salah satunya adalah orang miskin. Namun, tidak sembarang orang miskin yang menerima zakat. Orang miskin dari golongan muslimlah yang pertama diberi zakat dibandingkan yang non muslim. Sedangkan orang miskin dari golongan non muslim mendapat sisanya. Ya, kalau sisa. Kalau tidak? Sisa pun kadang sisanya diambil sama amilnya.

Seolah-olah untuk menjadi miskin supaya bisa menerima zakat harus punya syarat Islam. Padahal tidak ada dalil yang mengatakan penerima zakat adalah orang miskin yang beragama Islam. Yang terjadi adalah para penerima zakat sebagian besar atau malah keseluruhan mereka yang memegang KTP beragama Islam.

Sebenarnya banyak orang Islam yang kaya, sayangnya kekayaan mereka tidak diketahui larinya kemana dan untuk siapa. Semisal umat yang kaya membantu umat yang kekurangan pastinya tidak akan ada orang Islam yang miskin. Kecuali jiwanya yang miskin atau miskin sistemik.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar