Total Tayangan Halaman

Kamis, 09 Agustus 2012

Komentar Dulu Baru Catatan


Sejak awal Ramadhan sampai saat ini saya selalu ditag catatan di FB oleh beberapa teman yang suka menulis. Tema catatannya pun beragam. Kebanyakan bertema cinta kepada Sang Khalik. Bukanlah catatan picisan yang menjelaskan cinta murahan kepada makhluk dengan berlebihan sehingga melupakan cintanya kepada Sang Maha Cinta. Melainkan catatan tajam yang melukai siapa saja yang sudah salah dalam mengartikan cinta.
Saya adalah salah satu korban tusukan catatan cinta yang lebih tajam dari Katana milik seorang Samurai. Apabila seorang Samurai bisa memanggal leher manusia hingga putus dalam sekali tebas dengan Katananya, catatan cinta milik teman-teman saya telah memutilasi saya bahkan melolosi setiap ruas tulang dan membuat saya lemas tak berdaya.
Bukanlah salah sang penulis catatan, melainkan salah saya karena sudah mengartikan cinta secara murahan sampai-sampai melupakan cinta terhadap Pemilik Cinta Abadi. Catatan tidak hanya saja menusuk dan melukai pembaca, tetapi bisa menjadi sebuah sarana penyembuhan penyakit. Ibarat jarum, bisa melukai siapa saja yang salah menggunakannya, tetapi bisa menyembuhkan beberapa penyakit apabila jarum tersebut digunakan sebagai sarana akupuntur.
Rasa aneh menghinggapi saya. Membaca judul catatan teman-teman yang sangat menarik seperti magnet bagi siapa saja, pastinya akan membuat orang yang membaca judulnya akan semakin tertarik untuk membaca isinya. Tidak bagi saya. Justru papan komentarlah yang pertama saya lirik. Menurut saya komentar dari para pembaca terlihat lebih seru, terlebih komentarnya saling sahut-sahutan membantah atau melengkapi antar satu dengan lainnya.
Cukup membaca komentar saja sudah membuat saya tahu kesimpulan catatan. Namun, ada sebuah ketidakpuasan ketika belum membaca catatan yang disodorkan kepada saya. Dengan membaca catatan membuat saya semakin tahu inti permasalahan. Lain halnya jika belum ada komentar satu pun yang menghiasi catatan. Mau tidak mau catatan tersebut saya baca terlebih dahulu dan menelaah isinya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar