Total Tayangan Halaman

Rabu, 07 Desember 2011

ATTILA THE HUN

Ketika Kekaisaran Roma telah terpecah menjadi dua, Barat dan Timur. Orang-orang yang oleh orang Roma dianggap sebagai orang-orang Barbar melakukan penyerangan untuk mendapatkan kekayaan dan merebut Kekaisaran. Salah satunya adalah bangsa Hun dari dataran Asia. Mereka berusaha menaklukkan Kekaisaran Roma dengan melakukan penyerangan terhadap suku-suku yang bersekongkol dengan Roma dan berusaha menduduki Kekaisaran. Beberapa kali mereka melakukan penyerangan, namun selalu dapat dikalahkan oleh Roma.
***
Hun adalah suku bangsa yang berasal dari dataran Asia yang dipimpin oleh seorang raja. Raja sebelumnya telah mati, Ruhr namanya. Setelah dia mati maka digantikan oleh penerusnya, pada awalnya dipimpin oleh dua orang raja, yaitu Attila dan adiknya Bleda. Kekuasaan Attila tidak hanya bangsa Hun, namun juga Ostrogoth, Ruggi, Herali, Salmatian, Gephid, dan Skirian. Ketika duta besar Roma datang ke Hun, ia membawa pelarian orang Hun dan meminta agar Roma  Barat aman dari serangan Hun serta menyerahkan upeti.
Hun menyerbu Naissus dan dapat mendudukinya. Hun adalah suku bangsa Barbar pertama yang dapat menduduki Naissus. Kemudian kaisar Theodius dari Kekaisaran Roma Timur mengutus duta besarnya, Vigilas, memberikan tawaran supaya Hun mau meninggalkan Roma dengan memberikan upeti dua kali lipat per tahun dari tahun sebelumnya hingga 1400 pons emas dengan imbalan Roma Timur aman dan pasukan di Danube ditarik mundur. Namun Edeco, pemimpin suku Skirian, tidak setuju dengan tawaran 1400 pons emas. Ia meminta lebih sebab orang-orangnya banyak yang tewas. Sementara itu adik Attila, Bleda, yang tidak ikut serta dalan penyerbuan menyetujui tawaran itu. Edeco pun kalah. Orang-orang Hun kembali ke Timur dan merayakan kemenangannya. Dalam pesta itu, Attila membunuh saudaranya Bleda karena ia tidak sepaham dengan adiknya yang suka berfoya-foya dan tidak pernah ikut berjuang melawan Roma. Asisten Bleda, Si Cebol dilepaskanya namun isterinya ditawan. Dan ia menjanjikan kekayaan yang lebih.
 Rencana selanjutnya, Attila menteror Kaisar agar mau menggandakan upeti yang 1400 pons emas menjadi dua kali lipat, namun ia harus menghadapi seluruh pasukan Roma.
Ketika pasukan Roma tiba dari Kartago, mereka diserang oleh pasukan Attila. Pasukan Attila menang. Attila kemudian menyuruh Edeco untuk menagih upeti ke Kaisar di Konstantinopel dan diminta mengembalikan pelarian. Setelah Edeco melakukan pembicaraan yang singkat dengan Kaisar, ia pun melakukan pembicaran dengan Romulus dan Vigilas yang membicarakan bagaimana caranya untuk membunuh Attila. Tercapailah kesepakatan bahwa Vigilas-lah yang akan membunuh Attila dan Edeco sebagai penunjuk bagaimana mmbunuh Attila.
Perjalanan menuju persinggahan Attila ditemani oleh duta besar Roma Barat namun ia tidak mengetahui rencana itu. Malam hari saat perjamuan makan malam, Vigilas menjalankan rencananya sesuai dengan arahan Edeco. Rencananya gagal sebab Edeco memberi tahu Attila mengenai rencana ini. Vigilas akhirnya tewas di tangan Attila.
Rencana selanjutnya Attila melakukan gebrakan untuk bisa menghidupi rakyatnya, yaitu menyerang suku-suku yang bersekongkol dengan Roma, seperti Frank dan Allen. Dan merebut Metz, Trier, dan Orleans. Akhirnya kabar ini sampai di Kekaisaran Revena, terutama Jenderal Flabius Aetius. Flabius Aetius pernah menjadi tawanan bangsa Hun jadi ia tahu cara dan strategi perang Hun.
Attila mengirimkan surat ke Revena yang ditujukan kepada kaisar dan diterima Aetius. Dengan segera Aetius mengirimkan surat kepada suku-suku yang diganggu Attila seperti Frank, Allen, Burgundian, Saxon dan Visigoths. Pasukan Roma telah terkumpul dan Aetius menyusun strategi. Karena ia telah mengetahui cara berperang orang Hun, maka ia membuat strategi bahwa siapa yang lebih dahulu menduduki Catalonian Field ialah yang menguasai peperangan.
Attila melihat banyaknya pasukan dari Roma. Ia menyuruh pasukannya untuk mundur dan menyusun strategi ulang. Pada malam hari ia melihat pasukan Roma yang terus berjalan, kemudian ia membangunkan para pasukannya untuk bersiap.
 Pertempuran pun terjadi. Awalnya Edeco dan orang-orang Skirian maju terlebih dahulu. Edeco melihat pasukannya yang tidak sepadan ia menarik mundur pasukannya dan kembali ke Attila. Attila dan pasukannya maju menyerang dan berusaha menguasai peperangan. Namun ketika ia melihat Aetius ia berambisi untuk membunuhnya tetapi ia gagal. Attila pun kaget melihat pasukan Roma yang masih ada di bawah yang jumlahnya masih sangat banyak. Dengan segera ia menyuruh pasukannya untuk mundur namun tidak terdengar oleh pasukannya. Usai peperangan, ia menyerah karena sudah tidak mampu untuk melawan.
Satu tahun kemudian ia melakukan penyerangan terhadap Italia, namun usahanya gagal karena dapat  diredam oleh Aetius. Dua tahun kemudian ia mati di saat perkawinannya. Dan Edeco menjadi raja tunggal Skirian dan tanpa Attila bangsa Hun hancur.
RELEVANSI TERHADAP ILMU SEJARAH
            Serangan bangsa Hun terhadap Roma merupakan serangan yang berat dibandingkan dengan serangan bangsa-bangsa lain, sebab Hun pernah menduduki dan merebut Naissus. Selain itu juga, jika dibandingkan dengan serangan Hannibal dari Kartago serangan Attila lebih ganas, memang pasukan Hanibal juga banyak dan Hanibal lebih menang pada strategi perang yang handal sedangkan Attila lebih mementingkan kecepatan.
            Sejarah bangsa Hun yang berusaha menyerang Roma walaupun gagal. Memberikan sumbangan terhadap sejarah dunia. Ilmu Sejarah yang berusaha mengungkap peristiwa-peristiwa yang berpengaruh, memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan sejarah dunia, termasuk juga sejarah bangsa Hun. Sejarah bangsa Hun terkenal pada saat bangsa Hun dipegang oleh Raja Attila, memberikan gambaran tentang besarnya pengaruhnya terhadab Kekaisaran Romawi. Dengan adanya sejarah itu, sejarah bangsa Hun dapat menjadi obyek pembelajaran dikemudian hari. Terutama dalam studi sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar