Total Tayangan Halaman

Sabtu, 10 Desember 2011

PAK POLISI, BEGITUKAH CARA ANDA MENILANG PELANGGAR LALIN??

Siang kemarin saya pergi ke Kartasura. Saya mengambil jalur perempatan Gendengan ke barat menuju Kartasura. Maka, saya meluncur dari arah PKU Muhammadiyah Solo menuju barat secara lurus. Tak lama kemudian, saya sudah tiba di perempatan tersebut. Tak disangka, lampu lalu lintas sedang menyala merah. Saya pun berhenti. Sekian menit kemudian, lampu pun berganti hijau dan saya kembali menjalankan motorku.
Tepat di perempatan dari arah barat, sebuah mobil berhenti dengan melebihi marka jalan. Mobil itu pun menyentuh garis putih menyeberang jalan. Tak lama kemudian, Pak Polisi yang sedang bertugas di pos polisi di sebelah selatan jalan berjalan menghampiri mobil yang melanggar lalulintas tersebut. Di sinilah, menurutku, Pak Polisi, berlaku ceroboh.
Pak Polisi menanyai sopir sedangkan kendaraan dari arah utara sedang berjalan karena lampu hijau menyala. Pak Polisi itu menanyai sopir mobil tanpa meminta sopir agar menepikan mobil. Tentu saja posisi Pak Polisi teramat berbahaya karena dapat diserempet mobil atau motor yang berjalan dari arah utara. Benar-benar Pak Polisi itu bertindak ceroboh!
Menurutku, alangkah baiknya Pak Polisi itu meminta sopir agar menepikan mobil dengan meminta STNK-nya dahulu. Pak Polisi dapat meminta pak sopir agar mencari tempat yang lebih aman atau sepi dari kendaraan. Pak Polisi tidak perlu menanyai sopir itu sambil berdiri di tengah jalan. Tindakan itu teramat berbahaya bagi Pak Polisi dan juga pengendara kendaraan yang lain. Sangat berkemungkinan Pak Polisi terserempet kendaraan karena lalulintas tadi teramat ramai. Jika itu terjadi, siapakah yang akan disalahkan?
Sebagai pemakai jalan, saya berharap kalau ada Polisi yang membaca tulisan saya agar berkenan menerima kritikan ini. Jika saya salah mengartikan peraturan lalu lintas, Pak Polisi dapat menerangkan proses pemberian sanksi kepada pelanggar lalu lintas. Saya sayang Pak Polisi karena itu saya menuliskan ini. Semoga Pak Polisi berkenan menerima kritikan. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar