Total Tayangan Halaman

Selasa, 20 Desember 2011

Cinta Sejati Hanya KepadaNya

Kyai: Apakah perempuan yang mudah terpengaruh oleh harta itu bukan perempuan yang jahat? Mungkin saja bukan. Tapi, apa kau yakin ingin hidup selamanya dengan perempuan yang mudah silau oleh harta orang lain. Kau yakin perempuan seperti itu yang kau inginkan?”
Santri: Tapi aku mencintainya. Aku tak bisa melupakannya. Aku juga tak bisa hidup tanpanya, Kyai.
Sepenggal percakapan antara Kyai dan santrinya yang membahas masalah cinta. Dimana seorang santri sedang jatuh cinta terhadap teman perempuannya dan akan segera melamarnya. Namun, yang terjadi cukup membuat sang santri patah hati. Kekasihnya kabur bersama lelaki lain yang kaya raya.
Cinta yang dimiliki oleh seorang lelaki kepada seorang perempuan atau sebaliknya kadang masih bias, apakah itu benar-benar cinta atau hanya nafsu belaka. Apa yang diucapkan oleh santri mungkin juga akan diucapkan oleh sebagian besar pemuda dan pemudi yang sedang dilanda cinta. Mereka menganggap bahwa kekasihnya adalah segala-galanya.
 Apa yang dialami oleh santri bukanlah cinta melainkan nafsu, karena berbanding terbalik dengan akal sehat. Siapa pun akan jadi idiot bila sedang dilanda cinta semu (baca: nafsu). Beda apabila kita benar-benar dilanda cinta yang sesungguhnya, yaitu cinta yang bersumber dan menuju kepada-Nya. Hidup ini akan terasa indah dan membuat kita selalu bersemangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar