Total Tayangan Halaman

Senin, 12 Desember 2011

PROSTITUSI, SUATU MASALAH YANG TAK KUNJUNG USAI

Prostitusi atau biasa disebut dengan pelacuran merupakan suatu kata yang biasa kita dengar dikehidupan sehari-hari. Merupakan suatu pekerjaan yang di dalam agama manapun dilarang sebab pekerjaan tersebut adalah haram dan mendatangkan murka Tuhan. Bagaimana tidak, dibandingkan dengan manfaatnya pekerjaan tersebut lebih banyak mengundang keburukan, entah yang di dapat oleh para pelakunya maupun masyarakat yang berada di sekitar mereka. Salah satu akibat yang diterima oleh pelakunya sendiri adalah terjangkitnya penyakit kelamin seperti sipilis atau yang lebih ganas lagi ialah apabila pelakunya terjangkit virus yang berujung dengan kematian yaitu HIV. Sedangkan bagi masyarakat yang hidup disekitar tempat prostitusi itu telah mendapatkan cap yang buruk oleh masyarakat lain.
Sebuah pekerjaan yang dinamakan dengan prostitusi bukanlah suatu pekerjaan yang baru-baru ini kita temui. Melainkan pekerjaan yang telah ada sejak zaman dulu. Boleh disebut sejak negeri ini masih diduduki negeri matahari terbit atau mungkin telah ada sejak sebelum Belanda menjajah. Jika melihat dari situasi pada masa penjajahan tentulah banyak tentara yang stress karena perang. Di sana sini mereka harus memegang senjata dan berperang melawan bangsa kita yang memberontak kepada kepemerintahan mereka ( para penjajah). Bisa dibayangkan bagaimana mereka terkurung dalam peperangan yang harus memaksa mereka membunuh para pribumi yang sebenarnya memberikan banyak manfaat bagi negara mereka. Nah, salah satu cara untuk melepaskan kepenakan pikiran mereka adalah mencari hiburan.
Hiburan disini bukanlah hiburan dengan berekreasi dengan keluarga atau para saudara mereka, melainkan mencari wanita penghibur yang dapat memuaskan nafsu birahinya. Pada zaman kolonial bar atau yang biasa kita kenal pada saat ini adalah diskotik sudah banyak  berdiri di kota-kota besar seperti di Batavia. Di tempat itulah banyak ditemukan para wanita penghibur yang bisa diajak untuk tidur oleh para tentara perang maupun para atasan mereka. Di siinilah kita dapat melihat bagaimana sebuah pekerjaan yang dinamakan prostitusi telah ada sejak zaman dulu. Bahkan pada saat negara ini dijajah oleh Jepang banyak wanita indonesia dikirim kelur negeri hanya untuk dijadikan sebagai wanita penghibur oleh tentara Jepang. Para wanita itu dikirim ke negara-negara yang menjadi jajahan negara matahari terbit itu.
Kemudian pada saat negara kita sudah merdeka, prostitusi tidaklah langsung berhenti begitu saja, pekerjaan seperti itu masih tetap berjalan hingga saat ini. Bahkan hal yang paling mengejutkan pekerjaan seperti itu malah diberikan tempat sendiri yang biasa kita kenal dengan lokalisasi. Sempatkah kita berfikir mengapa tempat yang sangat dimurkai oleh Tuhan malah diberikan tempat sendiri oleh pemerintah sedangkan pendirian tempat ibadah malah dibiarkan mencari dana ke sana kemari? Sungguh suatu cara yang berfikir yang aneh. Kita bisa melihat diberita pada beberapa waktu yang lalu di Surabaya, bahwa tempat lokalisasi di kota itu akan diperbaiki. Kita tahu bahwa lokalisasi yang berada di Surabaya tersebut adalah lokalisasi terbesar yang ada di Asia Tenggara. Dapat diartikan bahwa tempat itu adalah pusatnya prostitusi terbesar di Asia tenggara. Yang menjadi pertanyaan, mengapa para pemimpin bangsa ini yang bisa dikatakan mayoritas adalah beragama Islam tidak menuntut kepada pimpinan daerah untuk menutup lokalisasi tersebut yang jelas merupakan tempat maksiat yang berbuahkan dosa?
Namun kita tidak bisa begitu saja menyalahkan para pelaku prostitusi. Apabila kita melihat latar belakang para pelaku, banyak sekali masalah yang membuat mereka terjerumus dalan tindakan ini. Misalnya, keterbatasan ekonomi atau hanya mencari pendapatan yang lebih mudah didapat dan mendapatkan hasil yang besar. Atau mungkin alasan lain seperti dibohongi oleh seseorang yang merupakan anggota dari jaringan penjualan manusia yang pada awalnya dijanjikan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang besar. Pada alasan yang terahir ini sepertinya membutuhkan banyak pengkajian ulang. Alasan dari terekrutnya seseorang dalam perdagangan manusia tentulah tidak lepas sulitnya mendapatkan pekerjaan. Di masa sekarang apabila orang tidak jeli dalam pencari pekerjaan dan tidak memiliki keterampilan yang lebih maka ia akan kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Untuk itu banyak orang yang menawarkan jasa sebagai makelar yang berfungsi sebagai perantara antara orang yang membutuhkan pekerjaan dengan para orang yang membutuhkan pekerja.
Entah itu yang bersifat formal yang telah mendapatkan izin dari pemerintah maupun yang nonformal atau ilegal. Nah yang ilegal ini biasanya terkait dengan jaringan penjualan manusia yang memiliki hubungan dengan jaringan perdagangan manusia di luar negeri. Kembali ke asal mula orang terjerumus ke prostitusi. Seperti yang tersebutkan di atas, ada beberapa alasan mengapa orang bisa terjerumus dalam arena prostitusi. Secara religius orang yang bisa masuk dalam arena tersebut bisa dikatakan bahwa imannya tidak kuat. Kurangnya ilmu pengetahuan tentang agama membuat ia mudah terpengaruh oleh orang lain, sebab prostitusi adalah jalan mudah untuk mendapatkan uang namun harus mengorbankan harga dirinya direnggut oleh orang lain.
Sebenarnya banyak sekali orang yang terjerumus dalam arena prostitusi ini. Mereka berasal tidak hanya dari kalangan bawah yang terpaksa menjalani pekerjaan itu karena keadaan ekonomi yang memaksanya namun juga mereka yang berasal dari kalangan atas yang menginginkan uang lebih untuk berfoya-foya. Sekarang pekerjaan seperti itu tidak hanya dilakoni oleh orang-orang dewasa saja melainkan telah menjalar kepada pelajar seusia siswa SMA bahkan anak SMP. Bisa dibayangkan baagaimana masih dininya usia mereka. Pada saat ini dapat diartikan bahwa moral dikalangan remaja telah memudar. Di sini yang menjadi pertanyaan bagaimanakah cara orang tua dalam mendidik anak dan mengawasi pergaulan anak-anak mereka? Apakah mereka telah lepas tangan dengan menyerahkan segala pendidikan kepada sekolah mereka? Ataukah karena kesibukan mereka dengan pekerjaan sehingga mereka tidak bisa mengontrol segala tidakan anak-anaknya? Nah inilah suatu permasalahan yang timbul dalam keluarga yang apabila orang tua terlalu banyak memberikan kebebasan kepada anak atau nungkin orang tua terlalu mengekang anak kemudian anak tersebut mencari kebebasan seluas-luasnya tanpa memperhatikan itu benar atau tidak. Seharusnya orang tua memberikan perhatian kepada anak yang bisa membuat anak bisa nyaman dekat dengan orang tua. Perhatian tersebut sebaiknya diikuti dengan pemberian pendidikan moral. Sebab kita tahu bahwa pada usia itu anak mencapai suatu tingkat tertentu yang disebut dengan masa pubertas. Masa ini adalah masa dimana seorang mengalami suatu masa peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa atau biasa disebut dengan masa remaja. Pada masa ini seorang remaja cenderung mencari sesuatu yang baru  apabila tidak dibatasi akan kebablasan dan cenderung ke perilaku yang negatif. Dalam pemberian perhatian tidak harus berlebihan cukup mengawasi saja dan menegurnya apabila ada yang salah dalam perilakunya.
Tempat-tempat prostitusi tidak hanya ada di tempat lokalisasi saja, melainkan di mana-mana yang bisa dijadikan tempat untuk melakukan tindakan yang amoral itu. Seperti misalnya di tempat-tempat wisata umum. Contoh kongkritnya seperti yang ada di pantai-pantai atau di wisata pegunungan. Ditempat-tempat seperti itu banyak terdapat banyak tempat penginapan yang tanpa sengaja digunakan oleh orang-orang tertentu untuk melaksanakan tindakan prostitusi. Di kota misalnya, bayak berdiri bar bar atau biasa disebut dengan diskotik dan tempat hiburan malam lainnya, di tempat itu juga menjadi suatu tempat yang biasa disarangi oleh para pelaku prostitusi.
Seperti yang menjadi sub-judul prostitusi adalah “ suatu masalah yang tak kunjung usai” . Dalam hal ini prostutisi merupakan suatu penyakit masyarakat yang dari zaman dulu hingga sekarang sulit untuk dihapuskan. Bukan hanya menjadi sebuah pekerjaan belaka melainkan telah menjadi bisnis yang menguntungkan bagi pihak-pihak tertentu. Padahal dampak yang diakibatkan sangatlah banyak mulai dari kehamilan diluar nikah sampai dengan penyakit yang mematikan, tapi mengapa pekerjaan seperti ini tetap berjalan sampai sekarang. Ini yang perlu mendapat perhatian lebih dari pemuka agama, keluarga dan pemerintah.  Penyakit masyarakat tersebut harus dihapuskan segera sebab jika tidak akan memberikan pengaruh buruk pada generasi selanjutnya.
Namun dalam penghapusannya diperlukan suatu usaha oleh pemerintah yaitu memberikan keterampilan yang lebih bagi para PSK agar menjadi bekal setelah mereka keluar dari pekerjaan sebelumnya, dan tidak hanya itu usaha pemerintah dalam memberantas prostitusi, pemerintah juga harus membuka lapangan pekerjaan untuk menampung mereka. Di sini pemerintah bisa bekerjasama dengan para pemuka agama dan jika perlu psikolog dalam membenahi moral dan mental mereka. Sehingga  dikemudian hari ketika usai masa pembinaan mereka dapat kembali kemasyarakat aslinya dengan menjalani hidup yang baru.

2 komentar:

  1. Wah...ni kisanak fuad ta, pripun kabare?
    Tukeran link ya.. blog ini dah ada di list blog friends saya ^_^
    Btw.. tulisannya keren, berbobot

    BalasHapus
  2. Iya ini (calon) Jenderal Fuad, hehe...
    gimana ta cara tukeran link??
    Emang berapa bobotnya?? hehe...

    BalasHapus